Putrinya Diperkosa Dan Dibunuh Dengan Sadis, Ibu Balas Dendam Lalu Potong Kemaluan Pelaku



Seorang ibu diadili karena memotong penis seorang pria sebagai tindakan balas dendam karena memperkosa dan membunuh putrinya yang berusia lima tahun.  Namun karena tindakannya itu, Veronique Makwena, 23 tahun, diadili dengan tuduhan percobaan pembunuhan, bersama dengan iparnya, Noxolo Maneli dan temannya, Siyabonga Pakade.

Untuk kasus ini, mereka didampingi oleh pengacaranya bernama Fundile Matoto, yang setuju bekerja tanpa dibayar, setelah kasus tersebut menarik perhatian nasional. Dalam pernyataannya, Matoto mengatakan mereka tidak menyangkal serangan itu terjadi, tetapi ia berpendapat bahwa tuduhannya harus dikurangi.

Kasus ini bermula setelah putri Makwena, Chantelle, hilang dari rumahnya di Port Elizabeth pada Agustus tahun ini. Pada saat itu, Makwena dan saudara perempuannya pergi ke toko-toko yang berjarak sangat jauh.

Mereka meninggalkan Chantelle bersama seorang teman. Dan ketika mereka tiba di rumah, hari sudah gelap dan si kecil tidak terlihat di mana pun. Makwena mengatakan dia menghabiskan sepanjang malam untuk mencari putrinya, tetapi ia tidak dapat menemukan jejaknya.

Agen Domino


Tubuhnya yang berdarah akhirnya ditemukan terpuruk di toilet umum pada hari berikutnya oleh suami Makwena.

Penyelidikan polisi pun diluncurkan, dan mereka mencurigan seorang pria berusia 20-an. Polisi kemudian mengambil sampel untuk tes DNA, tetapi mereka mengatakan bahwa mereka tidak bisa menangkapnya sampai hasilnya keluar.

Sekitar sebulan kemudian, Makwena, bersamanya dengan Maneli dan Pakade menghadapi pria itu, dengan mengatakan bahwa ia bertanggung jawab atas kematian Chantelle. Selama konfrontasi, ketiga wanita itu dituduh memotong penis tersangka.

Pria itu dibawa ke rumah sakit, dan dia menyebut ketiga wanita itu sebagai penyerangnya. Dia juga menjalani operasi untuk memasang kembali penisnya, dan itu berjalan sukses. Makwena ditangkap tak lama setelah itu dan ditahan di penjara selama dua minggu, sampai badan amal Enough is Enough membantu mengumpulkan dana untuk membayar uang jaminannya.

Agen Poker


Kasus ini telah menarik perhatian nasional, termasuk dari LSM Project Inmate, yang menerbitkan foto-foto Makwena sebelum persidangannya. Berbicara kepada News24 di luar pengadilan pada hari Rabu, Makwena berkata: "Ketika [Chantelle] ditemukan, hati saya tenggelam, saya hancur."

Seorang hakim menunda kasus itu sampai bulan Februari tahun depan, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Putrinya Diperkosa Dan Dibunuh Dengan Sadis, Ibu Balas Dendam Lalu Potong Kemaluan Pelaku "

Posting Komentar