Ajakan Nya Untuk Balikan Ditolak, Pria Ini Aniaya Mantan Pacarnya Menggunakan Palu

Guan Wen Brian Tan (33) berniat mengunjungi mantan pacarnya. Dia singgah membeli palu dan cokelat. Di depan pintu apartemen di Taman Norman, Brisbane, dia mulai mengetuk. Keluarlah seorang gadis berusia 20 tahun, sambil memegang iPad.

Gadis itu tampak cuek. "Ada apa?" ujarnya sambil memainkan iPadnya. Tan lalu meminta agar mereka balikan. Namun, ajakan itu bertepuk sebelah tangan. Gadis itu menolaknya. Tan bepergian dari negara asalnya Singapura untuk bertemu dengan sang mantan pada Mei 2017.

Jumat, 5 Juli 2019, Tan dijatuhi hukuman penjara enam tahun di Pengadilan Brisbane. Pengadilan Tinggi Brisbane mendengar, pasangan itu bertemu saat bermain game online dan berkencan jarak jauh selama sekitar dua tahun.

Agen Domino

Dia melakukan perjalanan sporadis ke Australia untuk melihatnya. Mereka berpisah pada Januari 2017 dan dia pergi ke Brisbane pada bulan Mei, memesan unit di pinggirannya di Taman Norman. Mereka menghabiskan waktu bersama pada hari serangan pada 8 Mei, tetapi sebelum bertemu dengannya malam itu, dia membeli palu dan cokelat.

Korban merebut palu dari tangan Tan dan berlari ke pintu keluar, tetapi Tan mengambil pisau dari dapur dan menikamnya berulang kali di leher. Korban, meskipun mengalami patah tulang tengkorak dan luka penetrasi, memecahkan kaca pintu depan dengan palu, lalu meminta tolong ke tetangga.

Tan melarikan diri tetapi kembali ke unit pada hari berikutnya, ketika para jurnalis melihatnya dan memberi tahu polisi. Dia menyatakan Tan sebagai pelaku kekerasan serius, yang berarti dia harus menjalani 80 persen dari hukumannya.

Agen Poker

Dengan waktu yang sudah terlayani, ia akan berhak mendapatkan pembebasan bersyarat pada awal 2022. Korban memiliki pengingat permanen tentang serangan dalam bentuk indentasi yang tidak dapat dioperasi di kepalanya. Dia juga memiliki masalah emosional seperti ketakutan ketika dia melihat orang yang mirip Tan.

Pengacara Sam Di Carlo mengklaim, Tan memiliki ketakutan akan penolakan dan kebutuhan untuk merasa diinginkan, sebagai hasil dari masa kanak-kanak yang kasar dan tidak berfungsi.