Nazrin Hassan, CEO Cradle Fund Malaysia ditemukan tewas di rumahnya pada Jumat (14/6/2018) lalu. Cradle Fund adalah perusahaan di bawah Kementerian Keuangan Malaysia yang berperanan membangun perusahaan baru di bidang teknologi dan lingkungan.
Perusahaan ini salah satunya sukses memberikan pembiayaan awal kepada sejumlah perusahaan sukses seperti Grab dan fintech iMoney. Kala itu, Nazrin diduga tewas karena ledakan ponsel yang diisi daya dan menimbulkan kebakaran di kamarnya.
Nazrin awalnya diduga tewas karena sesak napas akibat menghirup banyak asap di kamarnya. Hasil laporan post-mortem kala itu mengungkapkan, Nazrin tewas karena pecahan yang berasal dari ledakan telepon pengisian dayanya.
Agen Domino
Namun hasil penyelidikam pihak berwenang menyebutkan bahwa Nazrin tewas dibunuh. Kasus Nazrin berubah menjadi pembunuhan setelah adanya laporan pemeriksaan dari Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (JBPM, Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia), serta laporan lebih lanjut dari post-mortem.
Laporan kasus tersebut menyatakan, jejak bensin ditemukan di kamarnya. Pihak berwenang telah menetapkan istri dan dua anak tiri Nazrin yang masih remaja, sebagai pelaku pembunuhan.
Agen Poker
Ketua Senior CID Asst Comm Fadzil Ahmat mengatakan, Samirah Muzaffar(45) dan anaknya berusia 15 dan 17 tahun, ditangkap di rumah mereka, Senin (5/3/2019). Samirah dan anaknya didakwa atas pembunuhan Nazrin berdasarkan Bagian 302 KUHP. Jika terbukti bersalah, ibu dan anak tersebut terancam hukuman mati.
0 Response to "Awalnya Tewas Akibat Ponsel Meledak, Kematian CEO Muda Asal Malaysia Ternyata Dibunuh Keluarga"
Posting Komentar